x

Musim Penghujan Omzet Penjualan Batako Menurun Di Kelurahan Kauman

BLITAR - Dikonfirmasi dikediamannya, Mohamad Ansori pengrajin batako Kelurahan Kauman Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar pada Selasa (09/02), mengaku bahwa pada musim kemarau Ansori mampu menjual dan mengirim hingga 4000 batako per  minggunya. Namun pada musim penghujan seperti saat ini tidak menentu, bahkan terkadang hanya mendapat pesanan 1000 batako per minggunya. Untuk itulah, selama musim penghujan pihaknya juga menurunkan produksi pembuatan batako. Biasanya lima pekerjanya mampu membuat 900 - 1000 batako per harinya, saat ini dikurangi menjadi separuh saja. Mengingat pada musim penghujan seperti ini batako baru siap pakai empat hari setelah pembuatan. Berbeda dengan musim kemarau dua hari batako sudah kering dan siap jual.
Menurut Ansori, meskipun omzet penjualan batako menurun namun pihaknya tidak menaikkan harga jual yang tetap pada harga Rp 1.850 per biji dan siap antar sampai tujuan tanpa ongkos kirim.
Bapak tiga anak itu menjelaskan, bahwa mulai ia terjun menjadi pengrajin batako sekitar tahun 2004, pernah sekali mengikuti pelatihan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan yakni pelatihan pembuatan paving. Keahlian yang diperoleh dikembangkan untuk pembuatan batako yang dianggap lebih laku. Karena pembuatan paving tidak jauh berbeda dengan batako, bahkan bahan yang digunakan juga hampir sama yakni pasir, semen dan air.
Selain mengerjakan pembuatan batako dan paving, Ansori mengaku juga menjalankan usaha untuk penjualan material bangunan. Seperti pasir yang dijual Rp 350.000 per rit, sementara batu kali sekitar Rp 550.000 per rit hingga Rp 650.000 per rit.(ram)
Share icon